An Article Review: Corona in action.

So today i’ve been ask to make a review on a article. The article itself tell a story about two women struggling to fight a vicious Virus that doesn’t have a cure yet. The virus is Corona or Covid-19 the more scientific name, it’s the most dangerous and most popular among all virus for now. Because of it sudden outbreak, we humans don’t have any information of how could we fight the virus. That’s why it’s sad to see those people who have been infected, to see them struggling trying to break free. I mean it has become a really dark time, try to imagine that you are the one that is infected, imagine yourself desperately trying to recover from a sickness that doesn’t have a cure yet. 

 

So when i red that article about the struggle of these two women, it kinda inspired me to never give up. Even if the result doesn’t seem to add up to your hard work. Just do your best. Now i’m thinking, usually when i read this kind of article i doesn’t really think about it. But now i must because this outbreak it’s not just happening in Wuhan China anymore. It already spreads to the all around the world. 

 

So yeah.. before i forget to tell you, both women had the symptoms. The first sighting of the symptoms are nausea  and loss of appetite. After a couple of days they started cough a lot. So when they are being tested for Coronavirus it was positif. And usually that is the start of the symptom for the one who has been infected. 

 

Inclusion we need to fight these virus and we must do it as one. Everybody have their own job to do. The medic have to help the sick one to get healthy. The sick one have to fight for their freedom. The scientist have to find a cure for this outbreak. And for us, we must stay healthy. 

Link for the article:https://www.nytimes.com/interactive/2020/03/13/world/asia/coronavirus-death-life.html

Bertamu ke Jayagiri

Jadi, beberapa hari yang lalu saya diberikan tugas untuk melakukan sebuah kunjungan ke rumah sodara yang sudah lama tidak pernah bertemu. Intinya adalah buat latihan bertamu. Jadi saya memutuskan untuk bertamu ke rumah sodara saya yang berada di Lembang Jl. Jayagiri.

Rumah saya sendiri berada di sekitaran Kiaracondong, jadi pergi ke Lembang akan memerlukan waktu yang lama, ditambah saya hanya diperbolehkan untuk menggunakan  transportasi umum saja. Jadi tidak boleh menggunakan kendaraan pribadi ataupun memesan ojek online.

Jadi saya berangkat pagi menaiki angkot Ledeng dari depan Alfamart Kiaracondong. Lalu turun di depan gerbang UPI. Di sana saya mencari angkot berwarna coklat yang ada tulisan lembangnya. Setelah menaiki angkot tersebut saya turun di Jl. Jayagiri

Rumahnya tak jauh dari tempat saya berdiri, saya hanya tinggal jalan menaiki jalan menanjak lalu belok ke kanan. Saya sudah janjian karena itu saya tahu bahwa akan ada orang dirumah. Saya mengebel pintu, tak lama pun pintu terbuka dan sodara saya keluar. Dia menyambut saya dan mempersilahkan saya masuk.

Perbincangan kami hanya sekedar apa kabar, bagaimana. Saya juga tidak tahu harus bertanya apa kepada sodara saya selain yang pada normalnya dilakukan, karena saya tidak diberikan instruksi apapun soal ini. Jadi saya mengimprovisasi dan mulai bertanya saja soal cara bertamu yang baik menurut dia.

Setelah berjam jam akhirnya saya memutuskan untuk pamit pulang. Setelah berpamitan dengan sodara saya, saya kembali ke jalan besar. Lalu kembali pulang menaiki kedua angkutan kota yang sama.

So the clean water in this world is decreasing because of many things. This problem can be caused by factory waste that sticks to the water. And not only that but also access to water is difficult because of long periods of drought.

There are many countries that experience difficulties like this, but there are also some countries that are good enough to maintain their water. well these are the three countries that have the best water quality in the world.

No. 1 Switzerland:

Switzerland is repeatedly recognized as a country with the best quality tap water in the world. The country has strict water treatment standards and superior natural resources with an average rainfall per year of 60.5 inches. In fact, 80% of the drinking water comes from natural springs and groundwater. So if you’re visiting this beautiful country, consider relaxing with a delicious glass of tap water. Not to mention all of the delicious cups of coffee, tea, and pints of beer you can enjoy, all made with this great local water.

No. 2 New Zeeland:

New Zealand is famous for more than hobbits and beautiful landscapes. The country has strict water quality standards set by its Ministry of Health. In 1995, New Zealand set a goal of reaching 95% compliance with its bacterial and chemical compliance standards for drinking water. The 2015-2016 Annual Drinking Water Report shows that 97.6% of its drinking water met bacteriological standards and 98.4% met chemical standards.

No. 3 Norway:

Norway has made significant strides in water quality in the last 20 to 30 years. Like the United States, Norway suffered deteriorating and aging water infrastructure. Since 2001, the Norwegian Institute of Public Health and water suppliers have made significant strides in infrastructure and 9 out of 10 Norwegian residents receive water from a waterworks monitored by the government.

so those are the three countries that have the best water quality in the world. Hopefully other countries can do the same thing with the quality of their water in order to have the same good quality

 

 

The komodo dragons

So these article about the Komodo Dragon Island in Indonesia. These majestic animals is a giant lizard that is near to extinction. And one of the oldest animals that has live in planet earth. But these animal could not be found on any other places, except Indonesian Komodo Dragon Island. That’s why these creature is so rare and there are a lot  folks had been stealing the lizards that have made the island their home. 

 

They said there is about 1.700 of these reptilians which have unfortunately fallen prey to smuggling rings. Because of that, Indonesian country had announced that the island will be closed in January of 2020. Maybe when the island is close, the giant reptiles could live peacefully without any disturbance from any mankin.  

 

But they announce another news, these one is a  good one kinda. Because they will not close the island anymore, for some reason. Well that good and all but how about the safety for the komodo dragons you may ask? Well is said to that Indonesian governor will higher the guard around the island. So there will be no more smuggling the giant reptiles anymore.

 

But it’s kinda weird, how do even people catch those giant reptiles alive. I mean they are very big and have a deadly bite that could kill a man. Because a drool of a komodo dragon is full of bacteria that could infect the wound. Or maybe they just kill it, but still that’s cruel. 

 

To  me the article is quite good, it’s been a long time since i’ve heard about the giant reptiles. And it’s really shocking when i read the article. Well these is bomer, now the island is close and become heritage. But then i read again until finish, that they said the island did not close. 

 

Well great then those big creature can live without ever getting smuggle and we as a human can still sea the giant reptiles. Good thing that people still care about the giant reptiles. I can’t imagine when these creature is extinct and people will just remember the creature. 

 

It’s not really relate to my at all. But still the island is in my country, and it’s still kinda my responsibility and all the other people in Indonesia to protect these giant reptiles. Because the island is one of the heritage place that must be protect at all cost. I don’t want to hear no more news about the island closing because of more smugglers and other freaks.

  

Menanggapi sebuah karya tuli

Jadi ada sebuah pekerjaan sekolah dimana saya harus membaca sebuah esai atau sebuah karya tulisan yang dibuat orang tua pada waktu kuliah. Dan esai ini berceritakan tentang penggunaan surat di Indonesia pada tahun 1996an.

 

Setelah kubaca dengan seksama, karya tulis ini bercerita tentang penggunaan surat yang menjadi cara untuk berkomunikasi pada zaman dulu. Bahwa waktu dulu lebih banyak orang yang memakai surat. Mau itu surat formal untuk sebuah pekerjaan atau juga hanya surat – suratan yang dibuat untuk menyampaikan pesan kepada seorang kawan yang mungkin saja jauh dari mu. Surat lebih banyak dipakai dulu dibandingkan sekarang, karena waktu dulu internet baru dikenalkan ke Indonesia dan baru sedikit sekali orang yang sudah memilikinya. Jadi bagi yang belum punya masih dapat memakai surat. 

 

Selain itu, disini juga dijelaskan beberapa cara penulisan surat. Dimana ada perbedaannya untuk surat yang formal dan untuk yang non formal juga berbeda. Bahkan sampai ada dituliskan tahta cara penulisan surat dibidang pekerjaan.

 

Disini juga disebutkan beberapa jenis surat menurut wujudnya:

 

Surat pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan atau pembayaran pajak, objek pajak atau bukan objek pajak, dan harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ke Kantor Pelayanan Pajak dimana Wajib Pajak terdaftar.

 

Surat undangan adalah surat yang dibuat untuk mengajak seseorang atau pihak tertentu untuk menghadiri acara tertentu. Surat ini juga dibagi 2 menjadi yaitu surat undangan resmi dan surat undangan yang tidak resmi.

 

Surat perintah adalah surat yang dikeluarkan oleh orang suatu instansi atau pihak yang lebih tinggi dan ditujukan kepada instansi atau pihak yang lebih renda, agar bawahan itu berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu sebagaimana diterangkan dalam surat perintah tersebut.

 

Surat kuasa adalah surat  yang berisi pelimpahan wewenang dari seseorang atau pejabat tertentu kepada seseorang atau pejabat lain. Pelimpahan wewenang dapat mewakili pihak yang memberi wewenang dalam urusan pribadi, bisnis, ataupun masalah hukum.

 

Surat Keterangan adalah surat yang isinya menerangkan seseorang atau suatu hal.

 

Sebenarnya masih banyak lagi jenis – jenis surat yang lainnya juga, tetapi cukup diberi contohnya dengan yang beberapa ini saja. Lanjut dengan ini sekarang saya akan memberikan tanggapan terhadap karya tulis ini. Tanggapannya berupa kelebihan dan kekurangan dari karya tulis ini. 

 

Kelebihan:

Kelebihanya adalah, hebat bagaimana dapat meriset informasi mengenai surat ini, adalah pada zaman itu internet itu baru dan jarang, yang berarti meriset harus langsung ke ahlinya karena tak akan bisa dicari di internet, tidak seperti sekarang. Jadi riset pada karya tulis ini pastinya membutuhkan waktu yang lama, apalagi harus perjanjian dulu dengan narasumber sebelum bisa ditanya – tanyakan mengenai surat. Namun sebelum sampai kesitu, bagaimana caranya sang penulis mengetahui sang narasumber. Berarti dia juga harus melakukan riset terkait siapakah narasumber yang betul. 

 

Kekurangan: 

Kekurangan dari karya tulis ini adalah dari penulisannya. Karena sering kalinya saya melihat adanya pengulangan ejaan kata yang sama, dan juga mungkin penempatan tanda baca yang lebih pas. beberapa dari tulisannya juga tidak berjudul membuat pembaca sedikit bingung untuk mengetahui tulisan yang akan dibacanya ini, akan bercerita tentang apa. Mungkin juga masalah judul ini dikarenakan pada zaman dulu masih berupa mesin ketik, jadi melakukan hal seperti itu akan sedikit lebih sulit. 

 

 

 

Cerpen Adila

Baru saja beberapa hari yang lalu aku membaca cerpen ini. Pada walnya sih aku belum sadar ceritanya tentang apa, karena awal – awalnya itu agak absurd dengan sedikit perkenalan tentang cerita ini atau siapakah tokoh ini. Tapi lama – kelamaan membaca mulailah mengerti arti dari beberapa hal yang dimaksud. Juga mulai tahu apa yang ingin diberi tahu sang penulis kepada kita para pembaca, apalagi kepada yang baru pubertas karena emang ceritanya tentang seorang perempuan yang bernama Adila dan dia baru saja mengalami pubertas. kalau endingnya itu sudah tertebak olehku dari awal alurnya tapi tragis aja sih kalo dipikirin.  Walaupun begitu amanatnya bisa ketangkep dengan mudah.

Pengelolaan Sampah di Sekitarku

Sepertinya semua orang sudah tak asing lagi dengan kata sampah, atau bahkan sudah muak mendengar kata tersebut. Karena sampah adalah penyebab rusaknya banyak lingkungan dari darat bahkan sampai air juga. Sebenarnya apa itu sampah? Sampah adalah sebuah benda yang dibuang karena sudah tidak terpakai kembali. Benda-benda ini sudah tidak berguna jadi dibuang, namun apakah kau yakin benda itu benar-benar sudah tidak dapat terpakai. Mungkin untuk fungsi prioritasnya sudah hilang, tapi bukan berarti benda itu benar-benar tidak berguna. Contohnya seperti sebuah botol plastik yang sudah habis. Botol itu bisa saja didaur ulang, atau digunakan menjadi bahan berkarya, atau juga dibuat menjadi ecobrick. Salah satu cara mengurangi sampah plastik terbanyak yang sedang hits. Dengan mengubah sebuah botol plastik kosong menjadi sebuah botol plastik keras yang bisa menggantikan peranan bata dalam membangun bangunan.  

Tapi cukup sudah tentang semua teori-teori itu, karena yang sekarang akan ku fokuskan adalah cara pengelolaan sampah di sekitarku selama ini. Sebenarnya dari kecil dulu aku hanya diajarkan satu nilai terkait sampah, yaitu buanglah sampah pada tempatnya, yaitu sebuah tempat sampah. Dan hal kecil itu sudah aku terapkan setiap hari dengan konsisten hingga sekarang. Tetapi dulu aku tak pernah tahu bahwa sampah itu selama ini dikumpul di sebuah tempat bernama TPA, yang aku sangka selama ini jikalau sampah dibuang akan selamanya menghilang.

Sampai saat umurku sudah sekitar 10 tahun, aku diajarkan tentang kebenaran dibalik pembuangan sampah yang sebenarnya. juga permasalahan sampah di Indonesia pada saat itu sedang naik daun walaupun belum separah sekarang. Sejak saat itu aku belajar tentang namanya memilah sampah, mulai dari yang organik, anorganik (sampah kertas, plastik, logam dan lain-lain). Aku juga mulai mengetahui solusi pengurangan sampah yang lain seperti sampah organik bisa diubah menjadi sebuah pupuk untuk membantu menyuburkan tanaman. Juga pada saat itu permasalahan limbah pabrik terhadap air baru-baru saja muncul.

Baru sekarang saat aku sudah memasuki jenjang SMP, aku jadi lebih tahu banyak tentang permasalahan sampah ini dibandingkan waktu dulu. Dikarenakan itu aku juga jadi lebih mengetahui cara-cara pencegahannya. Seperti yang terbaru ini cara membuat ecobrick. Yang juga telah diterapkan beberapa kali saat kegiatan OSIS dan sekolah. Cara ini lumayan efektif dengan mengubah hal yang sudah tidak terpakai menjadi sebuah benda yang dapat digunakan untuk bangunan. Walaupun proses pembuatanya memerlukan waktu dan tenaga yang lumayan. 

Beberapa hal juga sudah mulai diterapkan di rumah, seperti memisahkan sampah dengan kategori-kategorinya yang benar. Aku juga sudah pernah mencoba membuat ecobrickku sendiri di rumah, dan benar memang lama pembuatannya. Yang awalnya aku semangat membuatnya, menjadi letoy-letoy. Tapi sayangnya tak semua rumah di lingkunganku tahu yang namanya menjaga lingkungan dari sampah. Karena menurutku, lingkunganku termasuk ke kategori lingkungan yang tidak sehat dan tidak bersih atau lebih tepatnya kotor banget. Dari situ saja aku sudah dapat menilai bahwa kebanyakan orang di sini itu tidak peduli. Tidak usah jauh-jauh bikin ecobrick juga, setidaknya buang sampah pada tempatnya. 

Aku tidak tahu kapan lingkungan ini akan berubah. Walaupun begitu, tugasku untuk peduli terhadap lingkungan ini sudah aku tunjukan. Dengan cara seperti membersihkan dulu saja sampah yang ada di depan rumahku dan sekitarnya. Sekarang juga malahan jadi lebih jarang aku melihat ada sampah di depan rumah. Mungkin saja orang yang biasa melakukannya sudah tersadarkan dan ikut berubah juga. Atau bisa saja dia buang sampahnya di depan rumah orang yang lain, tapi jangan terlalu pesimis sih pemikirannya.  

Sedangkan permasalahan sampah di lingkungan sekolah sepertinya lebih baik, mungkin karena kebiasaan anak-anak Smipa sudah tertular ke masyarakat. Jika memang itu penyebabnya, aku merasa bangga dengan segala nyaba tahun kemarin. Karena dari survey selama ini ternyata kebanyakan orang itu tidak tahu dengan adanya cara mengatasi sampah. Namun juga ada beberapa yang menyalahkan pemerintahan karena kurangnya penempatan sampah di daerah-daerah tertentu. Tapi aku percaya sekarang sudah tak begitu, karena di tempat-tempat suka sering kulihat adanya tempat sampah dengan keterangannya (untuk orang – orang yang belum tahu itu juga).

Book review: Flowers for Algernon

Title: Flowers for Algernon

Author: Daniel Keyes

Copyright date: 1959(shorts story) and 1966(for the full novel)

Publisher: Harcourt, Brace & World

Price: 8.95 dollars

Pages: 311(novel)

Dimension: 4.7 × 0.8 × 7.4 inch

 

Flowers for Algernon is a very complicated book for starters. It tells about a story of a person that is not very smart. His name is Charlie, it said that he has an IQ of 60. History is kinda weird if you read it for the first time, because the word you read isn’t really easy to spell. But some time later you’ll realize that the word you read is just regular word with bad spelling. He can’t right, and he needs to make progress reports every day. Because he’s going to be test  by scientist to take an operation that could make people IQ higher. After some times he passed the test and was chosen for the operation. After that the effect wasn’t clear yet, so he must be tested with a mice name Algernon. Algernon when through the same operation as Charlie. Charlie thinks that Algernon is very nice, not like the other people in the lab, so he make Algernon his friends. Then after a lots of time he began to turn smart, and you can see it by the spelling of the word. But his life turn 180 degree from here, because it began to feel dramatic all of a sudden.

 

I think the book is very unique from it’s time, i wonder how that the author could think of a plot that is so unexpected as this story. I like how the story is tell that the mood can change so fast and how it been placed at. I just don’t like that the ending of the story is such a cliffhanger, makes mad cause of the curiosity. Or maybe that’s good thing.

 

To me this book is good for telling us to be who you are, and don’t be shy of your unik difference. The book is very understandable for each plots. But that doesn’t mean that anyone could understand this book but just a person with nice feels.             

 

Berburu bahan kue

 

 

Besok adalah hari yang sangat spesial bagi seseorang, yaitu hari ulang tahun kakakku yang akan berumur 17 tahun. Jadi, aku berencana akan memberikannya sebuah hadiah terbaik yang bisa ku buat. Yaitu sebuah kue ulang tahun spesial yang melebihi semua kue ulang tahun lain. Namaku adalah Fista dan aku baru berumur 13 tahun dan ini adalah kisah, petualangan aku dan teman-temanku dalam mencari bahan-bahan spesial untuk membuat kue ulang tahun terbaik sepanjang masa.

 

Hari ini aku bangun lebih pagi daripada biasanya. Aku telah memberitahu ibu soal rencana besarku dan ibu sangat menyukai rencana ini. Ibu juga telah berjanji untuk tidak memberi tahu Kak Tela tentang rencana ini. Jadi pagi ini, selesai sarapan aku pergi ke rumah temanku yang juga ikut membantu rencana ini. Aku sampai dirumah Chito yang jaraknya hanya beberapa blok dari rumahku, disana Belfo telah lebih awal datang dari padaku. Kami bertiga bagaikan api dengan asap. Teman disekolah maupun diluar sekolah. Kami juga saling membantu satu sama lain, bagaikan aur dengan tebing.

 

Kami pun bersiap-siap dulu dan langsung angkat kaki ke tujuan. Tempatnya lumayan jauh dari kompleks kami, namun dengan beberapa kali memakai angkutan kota kami akan sampai. Supermarket ini bukanlah seperti supermarket biasanya. Supermarket ini sangat besar dan semua bahan-bahan terbaik dapat ditemukan disana. Tempat itu bernama Infinite Market, tempat  dimana mereka menjual barang-barang terlengkap di kota ini.

 

Kami sampai disana sekitar pukul sepuluh yang membuat perjalanan hanya sekitar satu jam setengah saja, kami beruntung di jalan tak ada aral melintang, jadi misi ini tidak ada hambatan. DIsana kami harus melewati dulu parkirannya yang sangat luas juga. Saking luasnya andaikan parkiran ini kosong bisa dipakai untuk sebuah pertandingan bola. Akhirnya kami masuk kedalam Infinite Market dan kami disambut dengan angin ac yang dingin. Rasanya puas saat terkena ac karena melewati parkiran dan  terik matahari tadi seperti menyeberangi sebuah gurun.

 

Didalam ada seorang remaja laki-laki yang sepertinya kami kenali. “ Hey kak Riko sedang apa disini dan ada apa dengan kostum itu?” Tanyaku. “ Hey, ini bukan kostum kau tahu, ini adalah seragam kerjaku.” Kami bertiga tertawa mendengar pernyataannya itu. “Lagi pula kalian sedang apa disini?”, “Sedang mencari bahan kue ulang tahun spesial untuk Kak Tela.” Kak Riko terlihat terkejut, dugaanku berkata bahwa dia lupa besok kakak ulang tahun. “Ahh.. sayang sekali besok aku tak bisa datang karena masih bekerja, namun sepertinya aku masih bisa membantu kalian. Kak Riko mengambil sebuah peta dari seluruh tempat ini(ya tempat ini saking besarnya perlu petanya tersendiri). Namun sepertinya dia menandakan dengan pena tempat mana saja yang harus kami tuju untuk mencari barang-barang ini.

 

“Wow, terima kasih banyak kak.” , “Sama-sama Fis, oh iya tolong sampaikan salamku ke kakakmu ya.” kami pun melanjuti perjalanan. Hadiah Kak Riko sangat berguna, seperti cempedak berbuah nangka. kami mencari yang tertulis di kertas ini, ada 4 tempat. Yaitu tepung di sektor A, mentega di sektor D, telur di sektor F, terkahir gula dan susu berada di sektor C. Jadi kami mengurutkan tujuan kami agar lebih mudah dan tidak jadi putar-putar. Sektor A, C, D, baru F. Tak terasa jika sekarang sudah pukul 11.57 hampir tengah siang pas dan kami sudah mau sampai ke sektor terakhir. Akhirnya semua bahan pun sudah terbawa dan kami hanya tinggal perlu membayarnya di karcis.

 

Kami pun pulang dan akan berkumpul di rumahku, kami sampai dengan dompet kosong dan banting tulang sampai berhasil mendapatkan bahan-bahan ini. Kakak masih belum pulang dari les musiknya jadi kami bisa membuat kue dengan aman. Ibu juga membantu kami membuat kue, karena diantar kami bertiga tidak ada yang berpengalaman membuat kue sebelumnya.  Jadi tugas kami hanya mengikuti perintah ibu, kami harus bekerja dengan cepat kaki namun kadang kami masih tetap bercanda. Kue pun sudah keluar dari oven dan kami hanya tinggal memberikannya frosting yang bagus, untung saja frostingnya ibu punya. Kue pun ditaruh di freezer agar tersembunyi dan menjadi dingin agar saat besok mau dimakan sudah segar.  Paginya kami berkegiatan seperti biasanya, karena aku menunggu Chito dan Belfo dulu baru kami akan memberi kejutan ke kakak. Mereka pun akhirnya datang, jadi ibu pun menyuruh kakak menunggu di ruang tamu agar kami bisa mengeluarkan kuenya. Kami pun datang sambil membawa kue yang telah diberi lilin” Selamat ulang tahun Kak Tela!” Ucap kami bertiga dengan kompak. Kak Tela terlihat berbunga-bunga, kaget, dan juga terharu. Jadi kakak memeluk kami semua, sedangkan ibu memfoto kami. Jadi misiku berhasil untuk membuat kejutan spesial untuk kakak.